Kamis, 11 Desember 2014

Khutbah Jum'at, CURHAT HANYA KEPADA ALLAH

CURHAT HANYA KEPADA ALLAH
الحمد لله. الحمد لله الذّي أنزل القرآن. هدى للنّاس وبيّنات من الهدى والفرقان. نحمده ونشكره على نعمه الحسان. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الذّي خلق الانسان وعلّمه البيان. وأشهد ان سيّدنا محمّدا عبده ورسوله سيّد ولد عدنان. اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على عبدك ورسولك محمّد الذّي قرّر قواعد الاسلام والايمان.
اما بعد. فياايهاالمسلمون رحمكم الله .. اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
Ma`asyiral Muslimin… Jama`ah shalat jum`ah yang dirahmati Allah
Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُو ضَيْقَ الْمَعَاشِ فَكَاَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ
Artinya : “Barang siapa di pagi hari mengadukan kesulitan hidupnya kepada mahkluk, maka seakan-akan ia telah mengadukan tuhannya.”

Didalam hadits diatas, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar kita jangan punya kebiasaan mengeluh kepada makhluk tentang kondisi kesulitan hidup yang kita alami. Karena hal itu samalah artinya dengan kita menggugat taqdir Allah SWT yang telah ditetapkan-Nya. Mengeluh dan meratapi nasib yang kita derita, samalah juga artinya dengan kita merasa tidak puas akan pemberian Allah.

Maka dari itu, Apabila kita ingin berkeluh kesah, maka hendaklah langsung saja kita ratapkan kepada Allah, dan janganlah diadukan kepada makhluk. Sebagaimana do’a Nabi Musa yang beliau panjatkan kepada Allah tatkala beliau melewati laut merah bersama kaumnya :
اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ اْلعَلِيِّ الْعَظِيْمِ 
Ya Allah.. Hanya bagi Engkaulah segala puji, hanya kepada Engkaulah tempat mengadu dan hanya Engkaulah yang bisa memberi pertolongan. Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha  Tinggi lagi Maha Agung.

Semua orang pasti pernah merasakan sesuatu yang tidak diinginkan. Semua orang juga pasti mempunyai masalah dan problem kehidupan. Dalam menyikapi masalah kehidupannya, setiap orang memiliki beragam tindakan untuk memecahkannya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. Apalagi di zaman sekarang ini, sering kita jumpai tidak sedikit orang yang apabila mempunyai problem, maka selalu ia curhatkan di jejaring sosial seperti facebook atau twitter sehingga semua orang mengetahuinya.

Ada pula seseorang yang status apdetnya adalah kegalauan hidup, seakan-akan tiada hari tanpa kebahagiaan. Semua yang ditulisnya adalah situasi ketidak nyamanan yang dialaminya. Seperti Masalahnya kepada teman, guru, orang tua, atau bahkan masalah rumah tangganya pun diceritakannya juga di sana. Tak peduli apakah itu aib ataupun bukan.


Dan yang paling menyedihkan lagi adalah tidak sedikit diantara kaum muslimin yang masih saja percaya kepada dukun dan peramal. Sehingga tatkala ia memiliki masalah, yang pertama kali terbetik dalam hatinya adalah segera mendatangi dukun itu untuk mencari solusi. Sungguh ini adalah kebodohan kelemahan iman. Tidakkah mereka mengetahui bahwa orang yang mendatangi dukun itu bisa menyebabkan kekafiran?!
Rasulullah SAW pernah bersabda :
مَنْ أَتَى عَرَّافاً أوْ كَاهِنا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya : “Barang siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”
Ma`asyiral Muslimin… Jama`ah shalat jum`ah yang dirahmati Allah
Sesungguhnya tidaklah semua masalah itu pantas untuk disebarkan dan diceritakan kepada setiap orang. Cukuplah semua masalah yang kita hadapi itu hanya dicurhatkan kepada Allah. Karena hanya Allah lah yang bisa memberikan jalan keluar. Tidakkah kita belajar dari kehidupan Nabi Ya’qub, Dimana tatkala beliau kehilangan putranya Nabi Yusuf, maka beliau tidak berkeluh kesah kepada orang lain agar bisa menyelesaikan masalah beliau, tetapi beliau langsung berkeluh kesah hanya kepada Allah. Hal ini sesuai dengan yang diceritakan Allah didalam Al-Qur’an :
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Artinya : “Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya." (QS Yusuf : 86)


Seseorang yang mengadukan kesulitan hidupnya kepada orang lain, maka ia belum tentu akan mendapatkan jaminan bahwa orang lain itu akan bisa meringankan kesulitan terdebut. Namun apabila seseorang itu mengadukan kesulitannya itu kepada Allah, maka pasti hal ltu akan bermanfaat baginya. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah Ta’ala telah menjanjikan hal itu dalam sejumlah firman-Nya. Diantaranya adalah firman Allah didalam surat An-Naml ayat 62 :

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاء الْأَرْضِ أَإِلَهٌ مَّعَ اللهِ قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ
Artinya : “Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).”

Dan didalam surat Al-An’am ayat 17, Allah SWT juga berfirman :
وَإِن يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدُيرٌ
Artinya : “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”





Dan firman Allah lagi :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Didalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Allah adalah dekat. Kita sama-sama tau bahwa kedekatan disini tentu bukanlah kedekatan secara fisik. Akan tetapi adalah kedekatan ilmu-Nya, atau kedekatan pengkabulan, pertolongan, dan taufik-Nya. Jika Allah saja dekatnya sudah demikian, maka tidak perlu lagi bagi kita untuk mencari tempat-tempat curhat dan mengeluhkan segala problem kita kepada selain-Nya. Karena cukuplah Allah sendiri sebagai pelindung untuk hamba-hamba-Nya, bukankah Allah telah berfirman :
ألَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
Artinya : “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.”

Diriwayatkan bahwa dahulu di zaman salaf, segala perkara yang mereka hadapi, baik kecil ataupun besar, selalu mereka adukan kepada Allah. Sampai-sampai urusan garam dapur pun, mereka memintanya kepada Allah. Atau sebahagian riwayat lagi, sampai tali sandal yang terputus pun, juga diadukan kepada Allah.

Rasulullah SAW juga pernah memberikan nasehat kepada Sahabat Ibnu ‘Abbas :
إذا سَألْتَ فَاسْألِ اللهَ وإذا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ
Artinya : “Jika engkau meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah.”
Ma`asyiral Muslimin… Jama`ah shalat jum`ah yang dirahmati Allah
Semua penjelasan diatas bukanlah berarti melarang kita sama sekali untuk meminta pendapat kepada orang lain. Karena Allah sendiri juga berfirman didalam Al-Qur’an :
وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ
Artinya : “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara itu.” (QS Ali ‘Imran : 159)

Jadi jelaslah bagi kita bahwa ketika kita memiliki masalah, maka kita tidak dilarang untuk memusyawarahkannya kepada orang lain yang kita anggap mampu memberikan pandangan yang terbaik, Akan tetapi yang paling penting yang harus kita perhatikan adalah mana yang harus kita dahulukan, Datang mengadu kepada Allah  terlebih dahulu, atau mendatangi manusia untuk berkeluh kesah.
Ma`asyiral Muslimin… Jama`ah shalat jum`ah yang dirahmati Allah
Demikian khutbah singkat ini, mudah-mudahan ada manfaatnya. semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan keluar kepada kita semua dalam menghadapi segala macam problematika kehidupan yang kita hadapi.
Amien Ya Rabbal 'Alamien.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وَإِن يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدُيرٌ
بارك الله لي ولكم في القران العظيم. ونفعني واياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم. وتقبل مني ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم. أقول قولي هذا. وأستغفر الله العظيم لي ولكم. ولسائر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات. فاستغفروه انه هوالغفور الرحيم.

Khutbah Kedua
الحمد لله حمدا كثيرا كما امر. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له ارغاما لمن جحد به وكفر. واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله سيد الخلائق والبشر. صلى الله على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه وسلم تسليما كثيرا.
اما بعد. فياايهاالمسلمون رحمكم الله. اتقوا الله وافعلوا الخيرات واجتنبوا السيئات. ان الله وملائكته يصلون على النبي ياايهاالذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. فأجيبوا الله عباد الله الى ما دعاكم. وصلوا وسلموا على من به الله هداكم.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين. وعلى التابعين وتابع التابعين لهم باحسان الى يوم الدين. وارض عنا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والأموات انك سميع قريب مجيب الدعوات. يا قاضي الحاجات ويا كافي المهمات برحمتك يا أرحم الراحمين. ربنا افتح بيننا وبين قومنا بالحق وانت خيرالفاتحين. ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله.. ان الله يأمر بالعدل والاحسان. وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم. واشكروه على نعمه يزدكم. واسئلوه من فضله يعطكم. ولذكر الله أكبر.