Kamis, 13 Februari 2014

Nasehat, 6 PENYAKIT AKIBAT TERLALU KENYANG




6 PENYAKIT AKIBAT TERLALU KENYANG

Awas jangan terlalu kenyang…!

Begitulah kira-kira pesan Rasulullah SAW bila dibahasakan dalam bentuk peringatan. sayangnya hadits itu hanya bersifat informatif belaka bahwa :
أَصْلُ كُلِّ دَاءٍ اَلْبَرْدَةُ وَأَصْلُ كُلِّ دَوَاءٍ اَلْأَزْمَةُ يَعْنِى اَلْجُوْعُ
“pangkal segala penyakit adalah terlalu kenyang dan pangkal segala obat adalah lapar.”

Dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menjabarkan bahwa ada enam macam penyakit yang diakibatkan kondisi terlalu kenyang. Sebagian merupakan penyakit fisik dan lainnya adalah penyakit batin. Keenam penyakit itu adalah;

Pertama, melunturkan rasa takut kepada Allah SWT. orang yang terbiasa dalam kondisi kenyang akan selalu merasa kecukupan dan akan terbersit dalam hatinya bahwa ia tidak membutuhkan orang lain lagi, bahkan secara perlahan juga menyingkirkan Allah SWT sebagai Yang Maha Pemberi Rzki. Karena seseungguhnya ia mengira bahwa makanan itu merupakan hasil keringatnya.

Kedua, merupakan lanjutan dari proses penyakit pertama. Ketika rasa takut kepada-Nya telah tiada, maka seseorang akan bermalas-malasan untuk beribadah.

Ketiga, adalah lenyapnya rasa kasihan terhadap sesama, karena dia mengira semua orang telah kenyang sepertinya. Hatinya begitu dangkal untuk sekedar ikut memahami dan merasakan kondisi orang lain.

Keempat, adalah tertutupnya hati dan telinga dari berbagai macam hikmah dan kebijakan yang datang kepadanya. Sehingga mereka yang dalam kondisi kenyang sangat susah menerima nasehat dan petuah akan kebaikan.

Kelima, ketika seseorang yang dalam kondisi kenyang memberikan nasehat maupun petuah pastilah nasehat itu akan terbang dibawa angin dan tidak akan berkesan di hati pendengarnya.

Keenam, bahwasannya kondisi kenyang akan mengundang penyakit. Mengenai hal ini fenomena merebaknya penyakit diabets, kolesterol, hipertensi dan lain sebagainya adalah bukti nyata dari hadits Rasulullah SAW diatas.

Oleh karena itulah, hendaknya manusia mewaspadai kondisi terlalu kenyang. Hal ini yang sedari dulu diajarkan oleh para kyai di pesantren, bahwa berhentilah makan sebelum kenyang. Karena kondisi kenyang gampang mengundang setan. Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَارِيَهُ بِالْجُوْعِ
“Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia di tempat jalannya darah, Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan perut.” 




Khutbah Jum'at, JANGAN MUDAH MARAH



JANGAN MUDAH MARAH
الحمدُ للهِ . الحمدُ للهِ القَوِيِّ سُلْطَانُه . الواضحِ بُرْهَانُه . المبسوطِ في الوجودِ كَرَمُهُ وإحسانُه . أشهد ان لا اله الا الله . الذي خَلَقَ الْخَلْقَ لِحِكْمَةٍ . وطَوَى عليه عِلْمَهُ . وأشهد أنَّ سَيِّدَنَا محمدًا عبدُه ورسولُه . العبدُ الصادقُ في قولِهِ وفِعْلِهِ . اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وبارِكْ على سيِّدِنَا ومولانا محمدٍ . الذي أُرْسِلَ للعالمين بشيرًا ونذيرًا . وفي ظُلْمَةِ الْجَهْلِ للمُسْتَبْصِرِيْنَ سِراجًا وقمرًا منيرًا .
أما بعد , فياأيهاالمسلمون رحمكم الله ... اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوْتُنَّ الا وانتم مسلمون . قال الله تعالى في كتابه العظيم : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ .

Ma'asyiral Muslimin… Sidang jum’at Rahimakumullah
Mudah marah atau cepat emosi adalah termasuk dari akhlak yang tercela yang harus dijauhi oleh setiap orang islam. Hal ini disebabkan karena mudah marah itu akan mendatangkan permusuhan dan kerugian dalam kehidupan bemasyarakat. Rasulullah SAW melalui hadits-haditsnya memberikan nasehat kepada umatnya agar tidak mudah terpancing emosi didalam pergaulan hidup sehari-hari. Diantara sabda-sabda Rasulullah SAW yang menerangkan larangan bersikap cepat emosi adalah :
عن أبي هريرةَ رضي الله عنه أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم : أَوْصِنِيْ . قَالَ : لَا تَغْضَبْ . فَرَدَّ مِرَارًا , قَالَ لَا تَغْضَبْ .

Artinya : “Dari Abi hurairah r.a bahwa sesungguhnya seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulallah, wasiatilah aku.” Rasulullah SAW menjawab, “Janganlah engkau marah.” Rasulullah mengulangi sabdanya beberapa kali, “Janganlah engkau marah.”

Ma’asyiral Muslimin… Sidang jum’at Rahimakumullah
Pada suatu hari, Rasulullah SAW bersama sejumlah sahabat duduk didalam mesjid. Tiba-tiba datanglah seorang arab badui masuk kedalam mesjid dan langsung melaksanakan dua raka’at sholat sunat tahiyyatal masjid.setelah sholat, si badui itu lantas berdoa :
أَللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ وَمُحَمَّدًا وَلَا تَرْحَمْ مَعَنَا أَحَدًا

“Ya Allah, Rahmatilah aku beserta Nabi Muhammad, dan janganlah engkau berikan rahmatmu kepada selain kami berdua.”

Setelah itu si badui langsung berjalan ke pojok mesjid, dan buang air kecil disana. Menyaksikan hal itu, serentak para sahabat langsung meneriakinya dan segera bangkit untuk menghalaunya. Melihat gelagat yang kurang baik, Rasulullah SAW yang punya jiwa pengasih tidak tinggal diam, beliau lantas berkata kepada sahabatnya, “Biarkanlah dia buang air kecil, janganlah kalian hentikan dia.” Selanjutnya beliau berkata, “Sesungguhnya kalian diutus untuk memberikan kemudahan, bukan untuk mempersulit.”

Setelah si badui itu menuntaskan buang air kecilnya, maka dengan lemah lembut Rasulullah SAW berkata kepadanya :
إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هي لِذِكْرِاللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ .

“Sesungguhnya mesjid ini tidak pantas untuk buang air kecil maupun kotoran lainnya. Sesungguhnya mesjid  adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza Wajalla, sholat dan membaca Al-Qur’an.”

Kemudian beliau memerintahkan salah seorang sahabat untuk mengambil setimba air dan mengguyurkannya ke tempat buang air kecil si badui tadi.

Ma'asyiral Muslimin… Sidang jum’at Rahimakumullah
Kalau kita mau merenungkan, dalam kisah diatas terdapat banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik, Yang membuktikan kasih sayang Rasulullah SAW dan keluasan cara berfikir beliau. Diantaranya adalah :

Pertama, Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya agar tidak cepat marah dan tidak tergesa-gesa serta gegabah didalam mengambil sebuah keputusan. Sebagai seorang muslim yang beriman dan berakal, hendaknya terlebih dahulu ia melihat duduk persoalan yang sebenarnya dan kemudian menimbangnya dengan hukum Allah.

Dalam kasus diatas, Rasulullah SAW melihat bahwa yang buang air kecil tersebut adalah seorang badui, dimana sudah menjadi kebiasaan di tempat asalnya dia biasa buang air kecil di sembarang tempat. Si badui itu belum tau sopan santun dan tata krama buang air kecil didalam islam. Maka karena itulah rasulullah SAW tidak langsung memarahinya, tetapi beliau justru memaafkannya. Sebab sebenarnya, si badui itu tidaklah berniat untuk menghina  maupun mengotori mesjid.

Kedua, Ketika menghadapi dua keburukan yang sedang terjadi, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk menghindari keburukan yang lebih besar. Mengotori dan membuang najis di mesjid adalah merupakan suatu hal yang buruk. Menahan buang air kecil juga merupakan hal yang buruk. Ketika melihat si badui terlanjur buang air kecil, maka Rasulullah SAW melarang para sahabat untuk menghentikannya. Sebab jika dihentikan, mesjid itu tetap sudah terkena najis, sementara kesehatan si badui akan menjadi terancam karena menahan buang air kecil yang sudah terlanjur keluar. Sedangkan tanah atau lantai mesjid yang terkena najis air kencing si badui dapat disucikan dengan mengguyurkan air diatasnya.

Ketiga, Si badui tersebut ketika buang air kecil di mesjid itu adalah karena ia belum tau tata karma mesjid. Oleh karena itu, setelah si badui selesai buang air kecil, Rasulullah SAW mengajarkan bagaimana seharusnya sikap seorang muslim ketika berada di mesjid. Dengan demikian, si badui tersebut selamat dari penyakit dan juga faham apa yang harus ia lakukan di mesjid. Sehingga pada kesempatan yang akan datang, ia tidak akan mengulangi perbuatannya itu lagi. Inilah sikap seorang pendidik sejati.

Keempat, Seseorang yang berbuat kesalahan karena ia belum mengetahui hukumnya tentu tidaklah sama dengan orang yang sudah mengetahui hukumnya. Seorang muslim yang baik, hendaknya tidak melupakan kebaikan orang lain hanya karena satu atau beberapa kesalahan yang telah ia lakukan.

Lihatlah si badui ini, walaupun ia pernah melakukan sebuah kesalahan yaitu buang air didalam mesjid, ternyata dikemudian hari, ia melakukan sesuatu yang sangat menggembirakan  hati para sahabat dan seluruh umat islam.

Suatu hari, ketika Rasulullah SAW menyampaikan ceramah ditengah kerumunan para sahabat yang tidak terhitung jumlahnya, tiba-tiba si badui itu datang dan mengajukan sebuah pertanyaan yang mengejutkan kepada Rasulullah SAW, “Duhai Rasulullah, kapankah kiamat tiba?” Rasulullah balik bertanya, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi kiamat?” Si badui lalu menjawab, “Sesungguhnya aku tidak memiliki persiapan apapun, hanya saja aku mencintai Allah dan RasulNya.” Rasulullah SAW kemudian berkata :
فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Sesungguhnya engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”

Mendengar jawaban Rasulullah ini, para sahabat merasa sangat gembira. Sahabat Anas bin Malik bahkan berkata :
فَمَا فَرِحْنَا بَعْدَ الْإِسْلَامِ فَرَحًا أَشَدَّ مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَإِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ . فَأَنَا أُحِبُّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ . فَأَرْجُوْ أَنْ أَكُوْنَ مَعَهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِأَعْمَالِهِمْ

“Setelah memeluk islam, kami belum pernah merasa sangat senang seperti ketika kami mendengar sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” Sahabat Anas melanjutkan, “dan sesungguhnya aku mencintai Allah dan RasulNya, serta Abu baker dan Umar. Dan aku berharap dapat bersama mereka, meskipun aku tidak mampu beramal seperti mereka.”

Ma'asyiral Muslimin… Sidang jum’at Rahimakumullah
Demikianlah khutbah singkat ini, mudah-mudahan ada manfaatnya. Semoga Allah Ta’ala memasukkan kita semua kedalam golongan hamba-hambaNya yang penyayang. Amien Ya Rabbal ‘Alamien…

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ .
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


Khutbah ke 2
الحمد لله حمدًا كثيرًا كما أمَرْ . أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له إرغامًا لمن جَحَدَ به وكَفَرْ . وأشهد أنّ سيّدنا محمّدًا عبدُه ورسولُه سيّدُ الخَلائقِ والبَشَرْ . صَلَّى اللهُ على سيّدِنا محمدٍ وعلى الهِ وأصحابهِ وَسَلَّمَ تسليمًا كثيرًا .
أمَّا بعدُ . فياأيهاالمسلمون رحمكم الله . اتّقوا اللهَ وَافْعَلُوا الخيراتِ واجْتَنِبُوا السَّيِّئَاتِ . إن الله وملائكته يُصَلُّوْنَ على النبي ياأيهاالذين أمنوا صلُّوا عليه وسَلِّمُوْا تسليمًا . فأَجِيْبُوا اللهَ عبادَ اللهِ الى ما دَعَاكُمْ . وصَلُّوا وسَلِّمُوا على مَنْ به اللهُ هَدَاكُمْ .

اللهم صَلِّ وسَلِّمْ وبارِكْ على سيّدِنا محمّدٍ وعلى آلِه وصحبِه أجمعين . وعلى التابعين وتابعِ التابعين لهم بإحسانٍ الى يومِ الدينِ . وارْضَ عَنَّا معهم برحمتِك  يا أرحم الراحمين.
اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات. يا قاضيَ الحاجاتِ ويا كافيَ الْمُهمّات برحمتك يا أرحم الراحمين. ربنا افْتَحْ بيننا وبين قومِنا بالحقّ وأنت خيرالفاتحين. ربنا أتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عِبَادَ اللهِ ... إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. واشْكُرُوْهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ. ولَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.




Rabu, 12 Februari 2014

Kisah Hikmah, TUKANG BECAK DAN SANG PEJABAT



TUKANG BECAK DAN SANG PEJABAT

 

13374703201092019828
tukang becak malioboro

Suatu siang di Malioboro….. Seorang  lelaki paruh baya, badannya kurus, kulitnya coklat kehitaman. Rambutnya tipis dan memutih, matanya cekung, tampak garis-garis di kening dan keriput di kulitnya, menandakan ia sarat dengan beban kehidupan. Duduk termenung di atas becak tua, tempat ia menggantungkan penghidupan keseharian di Malioboro, tengah Kota Jogjakarta. Kayuhan kaki yang rapuh, pada becak yang telah tigapuluh tahun menemani perjalanan hidupnya itulah yang akan memberikan sedikit harapan bagi keluarga.

Duduk menunggu dari pagi, berharap segera ada penumpang. Hingga menjelang siang, tak satupun penumpang datang. Seperti biasanya, iapun tetap tenang dan dengan sabar menunggu penumpang.

Dari kejauhan, ia memandang sebuah mobil sedan berwarna hitam mengkilap. Tampak sangat mewah dalam pandangannya. Pastilah mobil itu milik seorang yang kaya raya, dengan segala kemewahan hidupnya. Ia membayangkan betapa enak menjadi orang kaya. Rumahnya luas dan indah, mobilnya mewah, isterinya cantik dan terawat, anak-anaknya berpakaian serba bagus. Ia melamunkan kondisi rumahnya sendiri yang reot, tak ada perabotan di dalamnya, isterinya kurus kering didera beban kehidupan, anak-anak berpakaian seadanya.

Matanya berkaca-kaca… Andai saja ia bisa membahagiakan keluarganya seperti pemilik mobil mewah itu…..

Pikirannya melayang-layang jauh ke langit, membawa dirinya pergi ke alam mimpi. Mengantuk, perlahan-lahan iapun tertidur pulas di atas becaknya.

Sang Pejabat yang Galau

Alkisah, Didalam mobil mewah berwarna hitam mengkilap itu, duduklah seorang lelaki berpakaian rapi. Mengenakan jas dan dasi, menandakan ia seorang pejabat. Ia duduk di bangku belakang sendirian. Di bangku depan, ada seorang sopir yang berpakaian rapi dan berperilaku sopan. Mobil tengah berjalan pelan di kepadatan lalu lintas Malioboro, tengah kota Jogjakarta.

Berhari-hari sang pejabat memikirkan sebuah proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Ada terlalu banyak masalah dalam pelaksanaan proyek itu. Dana yang tidak sesuai anggaran, pelaksana proyek yang mengerjakan asal-asalan, belum lagi banyaknya setoran yang harus diberikan ke berbagai pihak. Salah-salah ia terancam penjara dan kehilangan jabatannya. Beberapa malam terakhir ia tidak bisa tidur nyenyak. Lelah, penat, dan tidak tenang pikiran dan hatinya.

Dari dalam mobil sang pejabat melihat deretan becak-becak di pinggir trotoar Malioboro. Matanya menatap seorang lelaki tengah baya, berkulit coklat kehitaman, berpakaian seadanya. Lelaki itu tampak tertidur pulas di atas becaknya, seperti tidak memiliki beban apa-apa.

Ia membayangkan, betapa damai hati tukang becak itu. Walaupun hidup di kampung dengan kondisi sederhana, namun bisa menikmati hidupnya. Mungkin isteri dan anak-anaknya hidup sangat sederhana, namun toh mereka bisa merasa bahagia dengan apa yang ada. Dibandingkan dengan kondisi dirinya yang memiliki berbagai fasilitas kemewahan, namun semua justru menimbulkan beban pikiran dan tekanan perasaan. Ia merasa tidak bisa menikmati kebebasan dan kebahagiaan.

Mata sang pejabat berkaca kaca….  Andai saja ia bisa merasakan ketenangan dan kedamaian perasaan seperti yang dialami tukang becak itu…. Betapa nyenyak tidurnya. Tubuh tukang becak yang kurus itu tampak tertekuk di atas jok becak, dan lihatlah betapa pulas tidurnya…. Betapa bahagia jika bisa tidur nyenyak seperti itu….

Sawang Sinawang : Ilusi Kebahagiaan

Begitulah kehidupan berjalan. Seseorang akan selalu melihat kondisi orang lainnya. Membandingkan, mengandaikan, membayangkan, mengkhayalkan….. “Andai saja aku bisa seperti dia, betapa bahagianya….” Orang Jawa menyebut, hidup itu “sawang sinawang”, saling melihat kepada yang lain.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mengharapkan sesuatu yang tidak nyata. Ia mengkhayalkan sesuatu yang bukan dirinya. Ia membayangkan posisi yang bukan haknya. Ia terus dikejar keinginan yang tidak pernah kesampaian. Ia mengejar kebahagiaan seperti yang ia lihat pada orang lain. Ia mencari kebahagiaan sebagaimana ia saksikan pada banyak kalangan manusia.

Itulah sebabnya orang tidak bahagia. Karena ia mencari dari orang lain. Ia tidak masuk ke dalam dirinya sendiri, dan menemukan kebahagiaan di dalam dirinya sendiri. Harusnya ia selalu menikmati semua yang ada. Merasakan kasih sayang Tuhan dalam setiap kejadian yang menimpanya. Menghayati kehidupan dari semua pemberian Tuhan yang didapatkan setiap hari. Sedikit atau banyak, itu tinggal cara kita menghitungnya.

Becak atau mobil mewah, itu hanya benda-benda, sama dengan benda lainnya. Orang bosan setiap hari naik mobil mewah, ia akan merasa bahagia suatu ketika naik becak di Jogjakarta. Orang bosan setiap hari naik becak, ia akan merasa bahagia naik mobil suatu ketika. Karena mobil mewah dan becak hanyalah benda-benda. Bukan di situ letak bahagia.

Jabatan, posisi, kedudukan itu hanyalah atribut kehidupan, sama dengan atribut lainnya. Orang mengira posisi di atas dirinya itu yang membahagiakan. Padahal posisi yang diinginkan itu hanyalah atribut kehidupan. Asesoris kehidupan, sama dengan asesoris yang lainnya. Bukan di situ letak bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam jiwa. Bukan pada benda-benda. Bukan pada atribut dan asesoris kehidupan. Maka carilah kebahagiaan dengan menyelam ke dalam jiwa kita sendiri. Bukan dengan mengkhayalkan hak orang lain yang tidak kita miliki. Jika anda terus mencari-cari kebahagiaan kepada benda-benda, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia. Jika anda terus menerus mencari kebahagiaan kepada atribut-atribut, selamanya anda tidak akan pernah bisa merasakan bahagia.

Bahagia itu letaknya di dalam jiwa. Benda-benda, atribut-atribut, asesoris-asesoris, itu hanya hiasan saja. Sama dengan hiasan lainnya.

Nasehat, 9 KEMULIAAN SHOLAT TAHAJJUD



9 KEMULIAAN SHOLAT TAHAJJUD

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan sholat tahajjud dengan sebaik-baiknya dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan; 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

5 macam kemuliaan di dunia itu ialah :

1. Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2. Tanda ketaatannya akan tampak di wajahnya.
3. Akan dicintai hamba Allah yang sholeh & dicintai oleh semua manusia.
4. Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5. Akan dijadikan orang yang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Sedangkan 4 macam kemuliaan di akhirat itu ialah :

1. Wajahnya akan berseri-seri ketika bangkit dari kubur.
2. Akan mendapatkan keringanan ketika dihisab.
3. Menyeberangi shirothol mustaqim dengan sangat cepat seperti kilat menyambar.
4. Catatan amalnya akan diberikan di tangan kanan.

Beberapa tips yang insya Allah akan membantu kita agar lebih mudah untuk bangun melaksanakan sholat tahajud.

1. Biasakan tidur di awal waktu, jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting, yang akhirnya hanya akan membuat mata kita terlampau lelah dan mengantuk untuk bangun di sepertiga malam.

2. Bersungguh-sungguh mengamalkan adab-adab sebelum tidur. Biasakan berwudhu, sholat sunnah, berdzikir dan berdoa sebelum tidur. Jangan tidur dalam keadaan berhadats (terutama hadats besar), karena hal ini akan menimbulkan kemalasan diwaktu bangun malam.

3. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat. Karena pemikiran semacam itu akan berpengaruh pada niat dan kekuatan kita untuk merealisasikan niat tersebut (dapat melemahkan niat dan tekad untuk melakukan sholat tahajud).

4. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan sholat tahjud. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat.

5. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapakah standar waktu tidur kita masing-masing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan sholat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam (kesiangan).

6. Jika memang memungkinkan, jangan lupa untuk melakukan tidur siang. Dengan tidur siang, insya Allah akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan sholat sunnah tahajud.

7. Jangan lupa untuk senantiasa memasang alarm, dan letakkan alarm tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan tangan namun tetap dapat terdengar dengan jelas (keras) oleh telinga. Dengan demikian, mau atau tidak mau kita akan bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya manakala alarm tersebut berbunyi.

8. Anda juga dapat menggunakan program tahajud missedcall dengan teman-teman anda. Buatlah jadwal berkelanjutan yang telah disepakati bersama untuk mengatur siapa-siapa yang mendapatkan jatah untuk membangunkan.

9. Programlah aktivitas siang hari anda dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga anda tidak terlalu kelelahan untuk bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud. Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, yang akan menguras stamina anda.

10. Tanamkanlah kesadaran bahwa anda memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani yang harus anda penuhi keduanya dengan seimbang, tidak berat sebelah.

11. Motivasi diri anda untuk bangun malam dengan cara mempelajari dan mengingat betapa besar keutamaan-keutamaan yang terdapat didalam sholat tahajud.

12. Tanamkan rasa rindu untuk senantiasa bernunajat dan berkhalwat dengan Allah SWT.

13. Hindari maksiat. Karena, maksiat adalah sumber lemahnya kadar iman dan ibadah kita kepada Allah SWT. Dalam hal ini Sufyan Ats-Tsauri telah menuturkan pengalamannya, “Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan”.

14. Janganlah makan malam terlampau kenyang, karena perut yang kenyang akan memberikan efek mengantuk dan malas.

15. Jika anda telah berkeluarga, anda dapat membuat kesepakatan dengan anak dan isteri berupa program sholat tahajud bersama.

16. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk bangun malam dan melakukan sholat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk.

17. Untuk memantapkan kedisiplinan diri, anda pun dapat melakukan program “self-punishment” bagi diri anda sendiri, manakala kesiangan atau lupa tidak melaksanakan sholat tahajud. Tentunya, “self-punishment” ini haruslah bersifat mendidik dan tidak terlalu keras. Ketika lupa atau kesiangan sehingga tidak melakukan sholat tahajud, maka anda dapat menghukum diri anda misalnya harus membaca Al Quran sebanyak 2 juz di hari esoknya. 2 juz tersebut dapat anda baca per lima lembar setiap setelah melakukan sholat fardhu.

Rabu, 05 Februari 2014

Humor, CERITA LUCU 3



KELAINAN BIBIR

Daut barusan Operasi Bibir Sumbing. Daud merasa ada kalainan di bibirnya. Asal nengok cewek, bibirnya salalu bergerak2. Karena merasa ada kelainan, Daud mandatangi Rumah sakit tempat operasinya dulu.

Daud : Dok..! Kenapa tiap nengok cewek, bibir saya kok bergerak-gerak Dok! apalagi kalau liat cwek yang cantik, tambah kuat sekali geraknya Dok!

Dokter : mmm... kok bisa ya pak.?! (heran) sebentar pak, saya tengok data operasinya dulu. (dokter melihat berkas-berkas didalam lemarinya) kemudian berkata :

Dokter : owh... Mungkin karena itu pak,,, (terputus)

Daud : kenapa dok?? (ingin cepat tau)

Dokter : Anu pak,,!! Daging yang ditempelkan di bibir bapak ternyata daging "Sisa Potongan Sunatan Pak,!!"

Daud : !@#!! Manampar bibir sambil manjat tiang listrik...

Humor, CERITA LUCU 2



Akibat Iseng Menekan-Nekan Tombol Toilet Pesawat

Seorang pria yang sedang mengadakan perjalanan ke Eropa dengan pesawat terbang tiba-tiba ingin buang air. Akan tetapi setiap kali ia pergi ke toilet, selalu saja toilet itu terisi.

Seorang pramugari dengan sigap melihat keadaan ini, dan ia menganjurkan pria tadi untuk menggunakan toliet perempuan dengan catatan tidak menekan tombol-tombol yang ada di dekat toilet tersebut. Tombol-tombol itu memang ada di dekat tissue, dan tertulis huruf WW, WA, PP, dan ATR pada kepala tombolnya.

Karena penasaran, pria tadi tidak mengindahkan pesan sang pramugari dan mencoba-coba menekan salah satu tombol itu. Dengan hati-hati ia menekan tombol WW dan seketika air hangat menyemprot pantatnya. Dalam hati ia berkata: "Oh rupanya tombol ini berarti Warm Water (air hangat) untuk cebok,,,! Wah enak banget ya perempuan kalau ke toliet,,,!"

Karena ia masih penasaran, lalu ia mencoba menekan tombol WA dan seketika bertiuplah udara hangat (Warm Air) untuk mengeringkan pantatnya yang basah, tidak sadar ia berdesis: "Hsss, waduuuh enaknya,,,!" Lalu ia berpikir: "Nggak heran kalau perempuan selalu betah berlama-lama di dalam toilet seperti ini,,,"

Lalu ia menekan tombol PP dengan sangat berhati-hati sambil mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi, dan sebuah bantalan bedak (Powder Puff) keluar dari samping lalu membedaki pantatnya yang sudah kering dengan bedak halus. "Wow,,,! This is great, benar-benar hebat pelayanan untuk para perempuan,,,!" dalam hati ia berkata lagi.

Semakin penasaran, kemudian ia menekan tombol terakhir, yaitu tombol ATR, namun dalam sekejap, kurang dari 5 detik ia pingsan,,,!

Saat bangun dan tersadar ia sudah berada di sebuah kamar rumah sakit dan dilengannya telah menempel sebuah selang infus. Ia terlihat begitu terkejut, dan heran mengapa ia sudah ada di Rumah Sakit?

Ia bertanya kepada perawat yang sedang bertugas melayaninya: "Suster, maaf, seingat saya, saya sedang buang air kecil di dalam toilet perempuan di pesawat, kok sekarang malah saya ada di Rumah Sakit,,,?"

Dengan sabar Sang Perawat menjelaskan: "Ya, anda saat itu sedang menikmati pelayanan toilet di pesawat yang diperuntukan bagi perempuan, hingga pada suatu saat anda menekan tombol ATR (Automatic Tampon Removal) yang berfungsi sebagai pelepas pembalut otomatis, maka seketika itu pula "punya" anda tertarik oleh alat itu,,,!"

Nasehat, 5 WASIAT NABI ADAM AS



5 Wasiat Nabi Adam AS kepada anaknya

Nabi Adam berwasiat kepada anaknya nabi Syits AS dengan lima hal. dan ia menyerukan agar nabi Syits AS juga berwasiat dengan lima hal itu kepada anak-anaknya, sepeninggalnya. Kelima hal itu adalah:
1. Janganlah engkau merasa tenang dan aman hidup di dunia. Karena aku yang merasa tenang hidup di surga yang bersifat abadi, ternyata aku dikeluarkan oleh Allah daripadanya.
2. Janganlah engkau bertindak menurut kemauan hawa nafsu istri-istrimu, karena aku bertindak menurut kesenangan hawa nafsu istriku, sehingga aku memakan pohon terlarang, lalu aku menjadi menyesal.
3. Setiap perbuatan yang akan engkau lakukan, maka renungkan terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkannya. Seandainya aku merenungkan akibat suatu perkara, tentu aku tidak tertimpa musibah seperti ini.
4. Ketika hatimu merasakan kegamangan akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia. Karena ketika aku hendak memakan syajarah, hatiku merasa gamang, tetapi aku tidak menghiraukannya, sehingga aku benar-benar menemui penyesalan.
5. Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, karena seandainya aku bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa musibah ini.